Karya tulis ini dapat anda download! KLIK DISINI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semenjak
manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang, manusia telah
mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya yang telah
kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman meolitikum, neolitikum.
Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama perkembangan
itu, manusia menjalani kehidupan bergantung pada pertanian dan agrikultur.
Dengan orientasi kehidupan tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan
melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia pula.
Dan
pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang
menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi
hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan.
Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam interaksi
manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan
dampak baik positif maupun negatif.
Salah
satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada
masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi
lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang
dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-pabrik dan
pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian
terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah
mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat
tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya. Para ahli lingkungan telah
menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara
global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat
ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut
sebagai Global Warming.
Namun,
masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan
kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah alasan
yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian. Walaupun masih
terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global Warming di antara para
ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global Warming ini tidaklah dapat
dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan
manusia.
Untuk
itu, Karya Tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan kebenaran
mengenai masalah pemanasan Global ini dengan berdasarkan studi literature dari
berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten. Pembahasan dan penjelasan yang
dilakukan pun akan ditinjau dari sudut pandang pihak yang pro dan pihak yang
kontra. Dalam Karya Tulis ini pun akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat
keberadaan masalah pemanasan Global ini.
Mungkin
ada beberapa dampak positif dari fenomena ini, tapi yang akan kita bahas
hanyalah dampak negatifnya.Secara tidak langsung, pemanasan global ini
berpengaruh pada cuaca yang tidak menentu. Suhurata-rata permukaan bumi
meningkat secara bertahap. Dari naiknya suhu rata-rata tersebut,tingginya
permukaan air laut juga berpengaruh. Pemanasan yang berpusat di belahan utara
bumi,menyebabkan es di kutub utara mencair. Dengan cairnya es tersebut, debit
air laut akan bertambah dan menyebabkan pulau-pulau rendah akan tenggelam
dan hilang. Hasil pertanian pun tidak luput dari pengaruh pemanasan
global. Hujan atau kemarau yang terlalu panjang,menyebabkan sering terjadi
banjir atau kekeringan parah.
Pertumbuhan
tanaman akan tergangguyang pada akhirnya juga akan mengurangi hasil
panenan.Dalam laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2007,
dapat dilihat dampak pemanasan global yang akan terjadi per 1
derajat Celcius kenaikan rata-rata suhu dunia dalamrentang kenaikan 1-5 derajat
Celcius. Berdasarkan data ini, antara 1970 hingga 2004, diIndonesia telah
terjadi kenaikan suhu rata-rata tahunan antara 0,2-1 derajat Celcius yang
dapatmengakibatkan: Penurunan produksi pangan sehingga bisa meningkatkan risiko
bencanakelaparan, peningkatan kerusakan pesisir akibat banjir dan badai,
peningkatan kasus gizi buruk dan diare, serta perubahan pola distribusi
hewan dan serangga sebagai vektor penyakit.Dari segi kesehatan, para ilmuan
memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakitatau meninggal karena
stress udara panas.
Wabah
penyakit yang biasa ditemukan di daerahtropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akansemakin meluas
karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin
bagimereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka
dapat tergigit olehnyamuk pembawa parasit malaria. Persentase itu akan
meningkat menjadi 60 persen jikatemperatur meningkat. Penyakit-penyakit tropis
lainnya juga dapat menyebar seperti malaria,demam berdarah dengue, demam
kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi
dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akanmemperbanyak
polutan, spora mold dan serbuk sari.
Semenjak
penemuan Fourier, Tyndall dan Arrhenius tersebut, ilmuwan semakin memahami
bagaimana gas rumah kaca menyerap radiasi, memungkinkan membuat perhitungan
yang lebih baik untuk menghubungkan konsentrasi gas rumah kaca dan peningkatan
Temperatur. Jika konsentrasi karbon-dioksida dilipatduakan saja, maka
temperatur bisa meningkat sampai 1°C.
Tetapi,
atmosfer tidaklah sesederhana model perhitungan tersebut, kenyataannya
peningkatan temperatur bisa lebih dari 1°C karena ada faktor-faktor seperti,
sebut saja, perubahan jumlah awan, pemantulan panas yang berbeda antara daratan
dan lautan, perubahan kandungan uap air di udara, perubahan permukaan Bumi,
baik karena pembukaan lahan, perubahan permukaan, atau sebab-sebab yang lain,
alami maupun karena perbuatan manusia. Bukti-bukti yang ada menunjukkan,
atmosfer yang ada menjadi lebih panas, dengan atmosfer menyimpan lebih banyak
uap air, dan menyimpan lebih banyak panas, memperkuat pemanasan dari
perhitungan standar.
Sejak
tahun 2001, studi-studi mengenai dinamika iklim global menunjukkan bahwa paling
tidak, dunia telah mengalami pemanasan lebih dari 3°C semenjak jaman
pra-industri, itu saja jika bisa menekan konsentrasi gas rumah kaca supaya
stabil pada 430 ppm CO2e (ppm = part per million = per satu juta
ekivalen CO2 – yang menyatakan rasio jumlah
molekul gas CO2 per satu juta udara kering). Yang
pasti, sejak 1900, maka Bumi telah mengalami pemanasan sebesar 0,7°C.
Lalu,
jika memang terjadi pemanasan, sebagaimana disebut; yang kemudian dikenal
sebagai pemanasan global, (atau dalam istilah populer bahasa Inggris, kita
sebut sebagai Global Warming): Apakah merupakan fenomena alam yang tidak
terhindarkan? Atau ada suatu sebab yang signfikan, sehingga menjadi ‘populer’
seperti sekarang ini? Apakah karena Al Gore dengan filmnya “An Inconvenient Truth” yang mempopulerkan global warming?
Tentunya tidak sesederhana itu.
Perlu
kerja-sama internasional untuk bisa mengatakan bahwa memang manusia-lah yang
menjadi penyebab utama terjadinya pemanasan global. Laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)
tahun 2007, menunjukkan bahwa secara rata-rata global aktivitas manusia
semenjak 1750 menyebabkan adanya pemanasan. Perubahan kelimpahan gas rumah kaca
dan aerosol akibat radiasi Matahari dan keseluruhan permukaan Bumi mempengaruhi
keseimbangan energi sistem iklim. Dalam besaran yang dinyatakan sebagai Radiative Forcing sebagai
alat ukur apakah iklim global menjadi panas atau dingin (warna merah menyatakan
nilai positif atau menyebabkan menjadi lebih hangat, dan biru kebalikannya),
maka ditemukan bahwa akibat kegiatan manusia-lah (antropogenik) yang menjadi
pendorong utama terjadinya pemanasan global (Gb.1).
B. Rumusan Masalah
Timbulnya
masalah pemanasan Global yang merupakan masalah lingkungan ini, telah
menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hubungannya dengan sebab,
keberadaan dan efek atau dampak yang diakibatkan dari pemanasan Global
tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah pemanasan Global ini dapat
diuraikan seperti dalam beberapa point berikut:
1.
Apakah
pemanasan Global selalu memberi dampak buruk?
2.
Apakah
pemanasan Global akan meningkatkan frekuensi terjadinya badai?
3.
Apakah
penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming adalah emisi manusia dari
“efek rumah kaca” (“green house effect”)?
4.
Apakah
pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan,
pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yang ekstrim?
5.
Apakah
emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil merupakan penyebab
terbesar dari perubahan cuaca?
6.
Apakah
ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari peningkatan temperatur?
Pemanasan Global
ini mengakibatkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Tanpa adanya
pemanasan Global, tidak akan ada kehidupan di dunia, karena suhu di bumi yang
rendah dan manusia tidak akan bisa hidup dalam kondisi suhu yang rendah.
Pemanasan Global telah meningkatkan suhu bumi
Fahrenheit. Namun, pemanasan°sampai
suhu rata-ratanya mencapai 60 Global menjadi permasalahan dan yang masih
menjadi perdebatan ketika konsentrasi gas efek rumah kaca dalam atmosfir
mengalami peningkatan. Akankah kondisi peningkatan konsentrasi gas ini menjadi
permasalahan yang harus mendapat perhatian lebih?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh manakah
pemanasan Global ini telah terjadi? dan penyebab pastinya apa? Semua ini masih
merupakan tanda Tanya bagi manusia. Karena sampai sekarang manusia belum
mendapatkan penyebab pasti dari pemanasan Global ini dan manusia juga mau
mencari kebenaran mengenai efek dari pemanasan Global yang akan dialami oleh
manusia sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan di sekitarnya. Jika pemanasan
Global ini terjadi maka efek yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh manusia
saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti meningkatnya suhu
di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan demikian akibat dari
kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan dan tumbuhan dimana
tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air atau dan sebagainya. Oleh karena
itu melalui penelitian ini diharapkan agar manusia dapat lebih mencegah
aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya pemanasan Global seperti mengadakan
kegiatan rumah kaca, pembakaran zat-zat yang dapat menyebabkan suhu di
permukaan bumi meningkat, dan lain-lain.
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan Global ini
adalah :
·
Untuk
mengetahui secara jelas apakah itu pemanasan Global ?
·
Untuk
mengetahui penyebab terjadinya pemanasan Global
·
Untuk
mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia sendiri maupun
makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
·
Untuk
mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim akibat dari
pemanasan Global
·
Untuk
dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk dapat mencegah
lebih lanjut pemanasan Global tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Pengertian
Global Warming atau Pemanasan Globa
Global
Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global. Terjadinya
pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi panas yang
dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi menciptakan cuaca dan
iklim serta panas pada permukaan bumi secara Global.
2. Pengertian
Green House Effect atau Efek Rumah Kaca
Kondisi
yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi pula dalam
bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi oleh konsentrasi
gas-gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya, pemanasan Global merupakan
peningkatan suhu bumi secara bertahap sebagai akibat dari peningkatan
konsentrasi gas efek rumah kaca dalam lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi
meradiasikan kembali energi yang diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari
energi matahari yang masuk ke bumi, terperangkap dalam permukaan bumi akibat
terhalang oleh gas-gas dalam atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.
3. Pengertian
Perubahan Cuaca
Peningkatan
konsentrasi gas pada lapisan atmosfir telah mempercepat perubahan rata-rata
cuaca. Sejak abad 19 yang lalu sampai dengan abad 20, F. Dan°temperatur
permukaan bumi telah mengalami peningkatan 0.5 – 1.0 perkiraan peningkatan suhu permukaan bumi
rata-rata menurut para ahli C dalam 50 tahun mendatang°F
atau 0.6-2.5 °akan
mencapai 1-4.5 tergantung pada wilayah
di bumi.Pembuktiannya terlihat dalam perubahan kondisi nyata yang terjadi
dengan mancairnya salju pada Northern Hampshire dan menurunnya es apung pada
Samudra Arktik.
Secara
Global, permukaan laut telah mengalami kenaikan lebih dari 4-8 inchi pada abad
lalu. Penguapan yang terjadi pada dunia telah meningkat sekitar 1% dan
frekuensi terjadinya hujan pun telah meningkat.
Gas-gas
ditimbulkan dari berbagai macam kegiatan manusia, seperti kegiatan dalam
perindustrian dan pembakaran, akan terkonsentrasi dalam atmosfir dan akan
menyebabkan terperangkapnya energi matahari yang masuk ke dalam bumi. Energi
yang tidak teradiasi ini sama kondisi dengan yang terjadi pada rumah kaca,
sehingga energi tersebut akan tetap tersimpan dalam permukaan bumi dan
menyebabkan pemanasan Global pada permukaan bumi.
B. Langkah – Langkah Penanganan
Seperti
nasi sudah menjadi bubur, begitulah nasib bumi kita ini. Hanya ada sedikit
harapan untuk menghilangkan pemanasan global dan membuat temperatur dibumi
stabil. Caranya adalah dengan menetralisir gas-gas yang telah kami sebutkan
diatas tersebut kembali normal 100%. Dan menurut kami ini adalah sesuatu yang
mustahil.
Jika
memang demikian, lalu apa yang dapat kita perbuat? Kita memang mungkin tidak
bisa menetralisir atmosfer seperti sedia kala, tetapi kita dapat memperlambat
akibat pemanasan global yang lebih buruk.
Hal-hal
yang dapat kita lakukan antara lain mengurangi penghasilan gas karbondioksida
dengan berbagai cara, yaitu menghemat listrik sebisa mungkin karena 40% karbon
dioksida dihasilkan oleh tenaga listrik ini. Selain itu kita juga dapat menanam
pohon untuk memproduksi O2 yang lebih banyak dan untuk menyerap CO2, agar kita
tidak menambah kacau gas-gas yang ada di atmosfer. Pemerintah memberi
penyuluhan kepada seluruh lapisan masyarakat baik masyarakat awam maupun
masyarakat industri.Agar mereka dapat mengetahui penyebab pemanasan
global,sehingga mereka bisa menaggulanginya dengan dini. Mengurangi penggunaan
Parfum,AC,serta kulkas,karena barang-barang tersebut menghasilkan gas CFC yang
dapat merusak Ozon. Untuk penimbunan sampah,seharusnya kita membiasakan diri
untuk mengunakan sistem daur ulang pada sampah-sampah non organik.
Sudah
saatnya bagi kita, penduduk bumi ini untuk memelihara bumi dengan baik. Masa
industri telah memberi pelajaran bagi kita yang merasakan akibat pemanasan
global sekarang.
C. Solusi Dan
Pencegahan
1. Batasi Penggunanaan kertas
Tanamkan di
pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda
telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif
mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap
kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah
kertas bekas yang dibaliknya masih kosong.
2. Ganti bola lampu
Segera ganti
bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang
lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang
anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang
kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar
tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar
jenis ini akan habis.
3. Hindari Screen Saver
Shut down
Komputer anda jika tidak akan digunakan dalam jangka lama, atau jika anda
terpaksa meninggalkan komputer dalam keadaan menyala, matikan screen saver.
Mengaktifkan screen saver akan memakan energi dan mengeluarkan emisi Co2. Jadi
matikan screen saver anda sekarang!
4. Periksa tekanan ban
Setiap anda
ingin bepergian janagn lupa memeriksa tekanan ban kendaraan anda. ban yang
kurang angin akan memperlambat laju kendaraan dan akhirnya akan membutuhkan
bahan bakar yang lebih banyak.
5.
Buka
jendela lebar-lebar
Di Amerika ,
sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi
atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau
refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC
dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena
sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi.
6. Gunakan pupuk organik.
Pupuk yang
digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian
berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali
lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik.
Disamping aman, murah pula.
7. Tanamlah rumpun bambu
Pepohonan memang
terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu
menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.
8. Naik kendaraan umum
Saat ini jumlah
kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi
menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita
menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, karena
dalam satu kendaraan umum bisa mengangkut puluhan orang, dan itu sangat hemat
energi. Dibandingkan dengan kendaraan pribadi sperti sedan yang hanya
mengangkut maksimal empat orang.
9.
Kurangi
makan daging sapi
Betul, kurangi
dari sekarang memakan daging sapi. Selain megandung kalori yang tinggi. Daging
sapi juga menyumbang emisi gas rumah kaca yang cukup signifikan. Setiap
kilogaram daging sapi yang kita makan, setara dengan menyalakan bola lampu 20
watt selama 20 hari.
10. Jangan pakai kantong plastik
Di beberapa
Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat
undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara
setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan.
Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya
didalam tanah.
11. Tanam Pohon
Satu
pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya. Dalam seluruh
masa hidupnya, satu batang pohon dapat menyerap 1 ton CO2. United Nations
Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20%
emisi gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam
atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap
sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke atmosfer. Maka, pikir seribu
kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan juga berkaitan
dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak bola
setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi
seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 ha pohon per tahunnya.
12. Bepergian yang Ramah
Lingkungan
Cobalah
untuk berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi
bersama-sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang
menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang
dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan tidak
terburu waktu, anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut IPCC,
bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.
13. Beli Makanan Organik
Tanah
organik menangkap dan menyimpan CO2 lebih besar dari pertanian konvensional.
The Soil Association menambahkan bahwa produksi secara organik dapat mengurangi
26% CO2 yang disumbang oleh pertanian.
14. Gunakan Kipas Angin
AC
yang menggunakan daya 1.000 Watt menyumbang 650 gr CO2 per jamnya. Karena itu,
mungkin Anda bisa mencoba menggunakan kipas angin.
15. Jemur Pakaian Anda di bawah
Sinar Matahari
Bila
Anda menggunakan alat pengering, Anda mengeluarkan 3 kg CO2. Menjemur pakaian
secara alami jauh lebih baik: pakaian Anda lebih awet dan energi yang dipakai
tidak menyebabkan polusi udara.
16. Daur Ulang Sampah Organik
Tempat
Pembuangan Sampah (TPA) menyumbang 3% emisi gas rumah kaca melalui metana yang
dilepaskan saat proses pembusukan sampah. Dengan membuat pupuk kompos dari
sampah organik (misal dari sisa makanan, kertas, daun-daunan) untuk kebun Anda,
Anda bisa membantu mengurangi masalah ini!
17. Pisahkan Sampah Kertas,
Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2
Mendaur ulang aluminium dapat menghemat 90% energi yang dibutuhkan untuk memproduksi kaleng aluminium yang baru – menghemat 9 kg CO2 per kilogram aluminium! Untuk 1 kg plastik yang didaur ulang, Anda menghemat 1,5 kg CO2, untuk 1 kg kertas yang didaur ulang, Anda menghemat 900 kg CO2
18. Kurangi Belanja
Industri
menyumbang 20% gas emisi rumah kaca dunia dan kebanyakan berasal dari
penggunaan bahan bakar fosil. Jenis industri yang membutuhkan banyak bahan
bakar fosil sebagai contohnya besi, baja, bahan-bahan kimia, pupuk, semen,
gelas, keramik, dan kertas. Oleh karena itu, jangan cepat membuang barang, lalu
membeli yang baru. Setiap proses produksi barang menyumbang CO2.
BAB
III
PENUTUP
Dampak negatif dari pemanasan global memang sangat
banyak. Baik itu secara langsung pada manusia. Secara idak langsung yaitu
dengan merusak linkungan yang akan mengganggu pemenuhan kebutuhan manusia.
Secara langsung yaitu degan suhu yang terasa semakin panas yang mengganggu
kesehatan manusia. Pemansan global memang tidak bisa dicegah, tetapi hal
tersebut masih bisa diperlamban. Mulai dengan pengembangan teknologi yang
berwawasan lingkunagn dan menjalankan prinsip daur ulang, menggunakan kembali
barang yang masih bisa dipakai, dan mengurangi penggunaan SDA yang tidak perlu.
A. KESIMPULAN
Pemanasan Global telah
menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama manusia. Fenomena ini bukan
lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh
manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat
keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global
memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya. Penanggulangan hal
ini adalah kesadaran kta terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita
telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pemanasan global hanyalah
sejarah kela yang pernah menipa bumi ini.
B. SARAN
Kehidupan berawal dari
kehidupan di bumi ini jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk
menjaga dan melestarikan bumi harus beberapa dekade kah kita memikirkannya.
Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memoho agar kita menjaga
serta melestarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelamatkan bumi
yang telah emberi kita kehidupan yang sempurna ini. STOP GLOBAL WARMING!.
Merubah gaya hidup anda
dapat dimulai dari rumah tangga. Nathan Brown, pemerhati lingkungan, menyataka
bahwa salah satu cara eradaptasi dengan pemansan global di rumh adalah
mengurangi pengeluaran energi. Mematikan alat elektronik yang tidak terpakai
adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Mulailah dari hal sederhana
seperti mencabut charger Handphone setelah selesai dipakai, mematikan layar
komputer saat tidak dipakai, matikan lampu yang tidak dipakai,san menyalakan AC
hanya jika dibutuhkan.
Cara Lain yang dapat
dilakukan adalah menggunakan bola lampu yang lebih efisien. Jika setiap rumah
tangga mengganti salah satu bolah lampu menngunakan bahan yang lebih cinta
lingkungan maka dapat mencegah 90 milliar pn CO2 Masuk ke atmosfer. Hal ini
sama seperti mengurangi 6,3 juta mobil di jalanan.
Cara selanjutnya yang
dapat dilakukan adalah mengurangi penggunaan plastik. Apa anda pernah
membayangkan berapa banyak kantung plastik yang digunakan oleh manusia setiap
harinya? Dan berapa jumlah botol plastik yang dibuang setiap harinya? Jika anda
tidak mengetahui jawabannya, lihatlah tumpukan sampah yang ada disekitar anda.
Anda akan menyadari banyaknya plastik yang terbuang. Padahal, mendaur ulang
plastik membutukan waktu jutaan tahun. Dan plastik memiliki kandugan yang
berbahaya bagi tanah.
Anda dapat mengurangi
penggunaan plastik denganberbagai cara. Membawa botol minuman dalam termos
adalah salah satu contohnya. Contohlain adalah membawa tas belanjaan dari kain
ketika belanja ke supermarket atau pasar. Cara lainnya adalah menghemat
pemakaian kertas. Apakah anda tahu jika bahan dasar pembuatan kertas adalah
batang pohon? Ketika membuat kertas
artinya sejumlah pohon harus ditebang. Artinya semakin menipis perediaan
Oksigen yang ada. Oleh karen itu, gunakanah kertas dengan hemat! Jika anda
dapat menngunakan kertas bolak-balik, kenapa tidak dilakukan.
C. DAFTAR PUSTAKA
2. Global
Warming. (2008). Ditelusuri pada 31 Januari, 2008 dari http:// www.nationalgeographic.com.
3. http://
makalahdanskirpsi.blogspot.com
4. http://
elfillah.multiply.com/journal/item/6
5. Brownn.
N (2008). Empat mudah cara untuk membantu mencegah pemanasan Global: mulai
dengan langkah sederhana semua orang bisa ambil.
6. Sebuah
iklim untuk perubahan (oleh Katharine Hayhoe, Andrew Farley)
7. Pemanasan
Global Fakta untuk Iman Berbaris Keputusan.
Terimakasih atas Goresan Pena yang Bermanfaat ini....
BalasHapusTerimakasih atas Goresan Pena yang Bermanfaat ini....
BalasHapus